KABARSULAWESI, MAMUJU –Aksi unjuk rasa yang digelar oleh masyarakat di depan kantor gubernur Sulawesi Barat,mendapat respon langsung dari Wakil Gubernur Sulbar Salim S Mengga.
Aksi tersebut diikuti sejumlah masyarakat dan mahasiswa menuntut penutupan tambang pasir di kecamatan Kalukku.
Alasan mereka menolak tambang pasir hadir di wilayah mereka, karena dinilai akan berdampak buruk pada lingkungan.
Selain itu,massa aksi kecewa adanya pemalsuan tanda tangan yang dilakukan oleh pihak perusahaan.
Pihak Perusahaan melakukan pemalsuan tanda tangan dari 4 orang masyarakat yang dijadikan penguat izin perusahaan tersebut.
Untuk meredam ketegangan,Wakil gubernur Sulbar mengajak massa aksi untuk berdialog dan mendengar secara langsung aspirasi masyarakat,yang berlangsung diruang rapat Wakil gubernur Sulbar, Rabu(21/Mei/2025).
Wakil Gubernur Sulbar Salim S Mengga mengatakan, komunikasi ini kita lakukan dua arah untuk mencari informasi yang bisa kita manfaatkan untuk menyelesaikan masalah.
“Jadi kita tidak mau lagi ada informasi masih itu katanya, katanya si A seperti ini, katanya si B orang seperti ini. Kita mau itu keluar langsung dari mulut mereka,apa yang menjadi masalah mereka” ungkap Salim S Mengga.
Dikatakan, persoalan tambang pasir yang menjadi keresahan masyarakat, Itu akan dievaluasi oleh tim yang sudah kita bentuk, agar supaya permasalahan yang ada di tengah masyarakat kita bisa kita selesaikan dengan baik,dan menguntungkan semua pihak.
“Kasihan masyarakat yang akan rugikan,dan orang lain yang masuk disini berinvestasi juga tidak dirugikan” Ungkap Salim S Mengga.
“Kalau pun harus terpaksa yang dihentikan,maka itu kepentingan masyarakat. Dalam waktu dekat akan turun langsung ke lokasi, karena ini tidak boleh lama” lanjutnya.
Tapi hanya persoalannya ada 142 tambang yang harus kita selesaikan,dan hampir semua bermasalah.
Belum lagi tambang yang tidak berizin, ini juga bermasalah. yang berijin saja hanya 142, belum lagi sengketa tanah Agraria, antara masyarakat dengan perkebunan itu harus juga kita selesaikan semua.
“Itulah kenapa kita bentuk tim untuk menyelesaikan sengketa tambang,dan tim sengketa Agraria agar semua berjalan dengan baik,simultan,dan berharap tahun ini semua masalah kita bisa selesaikan” ujarnya.
Langkah cepat dan responsif dari Wakil Gubernur Sulbar ini disambut baik oleh massa aksi yang berharap agar tuntutan dan harapan mereka dapat segera terwujud. (Rls)